Efektivitas Latihan Plyometric dalam Meningkatkan Daya Ledak Atlet Muda

Authors

  • Raditya Santoso Raditya Saba Jaya

Keywords:

Efektivitas, Flyometric, Daya Ledak, Atlet

Abstract

Latihan plyometric telah terbukti efektif dalam meningkatkan daya ledak atlet muda, khususnya dalam olahraga yang membutuhkan gerakan eksplosif seperti basket, atletik, dan voli. Melalui latihan yang terstruktur dan dengan intensitas yang tepat, plyometric mampu meningkatkan kemampuan eksplosif otot dan respons neuromuskular, yang berkontribusi secara positif terhadap peningkatan kinerja atletik. Namun, efektivitasnya sangat bergantung pada penyesuaian program dengan usia, kondisi fisik, serta jenis olahraga yang dilakukan oleh atlet. Program yang terlalu intens atau tidak sesuai dengan kondisi fisik dapat meningkatkan risiko cedera, khususnya pada sendi dan otot. Oleh karena itu, penting bagi pelatih untuk merancang program plyometric yang bertahap dan progresif, disertai dengan pengawasan yang ketat. Dengan pendekatan yang tepat, latihan plyometric dapat menjadi komponen kunci dalam membantu atlet muda mencapai potensi maksimal dalam hal daya ledak dan performa atletik.

References

Ediyono & Widodo. (2019). Memahami makna seni dalam pencak silat. Panggung, 9(2).

Fischetti, F., Vilardi, A., Cataldi, S., & Greco, G. (2018). Effects of plyometric training program on speed and explosive strength of lower limbs in young athletes. Journal of Physical Education and Sport, 18(4), 2476–2482.

Haritsa, N. F., & Trisnowiyanto, B. (2016). Perbedaan efek latihan medicine ball dan clapping push up terhadap daya ledak otot lengan pemain bulutangkis remaja usia 13 – 16 tahun. Jurnal Kesehatan, 01(1), 51-60.

Haritsa, N. F., & Trisnowiyanto, B. (2016). Perbedaan efek latihan medicine ball dan clapping push up terhadap daya ledak otot lengan pemain bulutangkis remaja usia 13 – 16 tahun. Jurnal Kesehatan, 01(1), 51-60.

Hartati, H., Destriana, D., & Junior, M. (2019). Latihan dot drill one foot terhadap kelincahan tendangan sabit dalam ekstrakurikuler pencak silat. Altius: Jurnal Ilmu Olahraga Dan Kesehatan, 8(1).

Hidayat, T., Saichudin, S., & Kinanti, R. G. (2018). Pengaruh latihan plyometric depth jump dan jump to box terhadap power otot tungkai pada pemain ekstrakurikuler bolavoli SMK Teknologi Nasional Malang. Jurnal Sport Science, 7(2), 136-143.

Irianto, D. P. (2018). Dasar-dasar latihan olahraga untuk menjadi atlet juara. Bantul: Pohon Cahaya.

Juntara, P. E. (2019). Latihan kekuatan dengan beban bebas metode circuit training dan plyometric. Altius: Jurnal Ilmu Olahraga dan Kesehatan, 8(2).

Kriswanto, E. S. (2015). Pencak silat. Yogyakarta: UNY Press.

Lubis, J., & Wardoyo, H. (2016). Pencak silat; edisi kedua. Jakarta: Rajawali Pers.

Manurizal, L., & Janiarli, M. (2020). Kontribusi daya ledak otot tungkai dan kecepatan dengan kemampuan smash kedeng pada tim sepaktakraw Rambah Tengah Utara. Journal Of Sport Education and Training, 1(2), 60-67.

Mapato, M. S., Nasuka, & Soenyoto, T. (2018). The effect of leg length plyometric exercise on increasing volleyball jump power at public Senior High School 1 Parigi Motong. Journal of Physical Education and Sports, 7 (3), 274 – 279.

Marlianto, F., & Yarmani, Y. (2018). Analisis tendangan sabit pada perguruan pencak silat tapak suci di Kota Bengkulu. Kinestetik: Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani, 2(2), 179-185. Kenney, W. L., Wilmore, J. H., & Costil, D. L. (2015). Physiology of sport and exercise. Sixth edition. USA: In Human Kinetics.

Downloads

Published

2025-07-14