Perspektif Pendidikan Perilaku Moral, Religiusitas Keagamaan, Nilai Sosial, dan Pendidikan Karakter dalam Pengembangan Pendidikan Umum di Indonesia

Authors

  • muhamadardifahturahman Ardi a:1:{s:5:"en_US";s:35:"Universitas Singaperbangsa Karawang";}

Keywords:

Pendidikan, Moral, Sosial, Religius, Karakter

Abstract

Manusia mempunyai batasan pemikiran yang setiap waktu mengalami perubahan dalam memberikan penjelasan makna dan arti tentang pendidikan. Dalam perubahan tersebut, dengan berdasarkan kepada penemuan dan perubahan yang terjadi dilapangan maka hal tersebut saling mempunyai kaitan dengan yang ada dalam elemen sistem pendidikan. Perkembangan pemikiran para ahli dalam bidang pendidikan, manajemen pendidikan, dan peneliti pendidikan dapat menghasilkan teori yang baru. Hal tersebut akan sangat berpengaruh terhadap sistem pendidikan. Perspektif dalam pendidikan akan mengubah cara pandang semua orang tentang makna pendidikan. Penelitian yang dilakukan yaitu menggunakan metode penelitian library research atau penelitian yang mengumpulkan kepustakaan yang diambil dari berbagai sumber data beberapa dokumen-dokumen yang ada dan tertulis. Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan beberapa data yang sudah dikaji didalam dokumen-dokumen tersebut. Sehingga penulis bisa melaksanakan penelitian ini dengan menggunakan sumber data yang valid. Analisis yang dilaksanakan yaitu mengacu pada data yang relevan untuk membuat sebuah penelitian ini. Penulis berusaha mendeskripsikan masalah-masaalah yang terjadi, kemudian diolah menjadi data baru yang bisa disimpulkan. Penulis berharap penelitian ini bisa menjadi suatu penelitian dari berbagai sumber yang bisa dideskripsikan menjadi data yang relevan. pendidikan yang seharusnya sudah ada dalam proses pada permanusiawian manusia dapat bisa menjadi alasan yang benar-benar untuk orang tersebut melangkah kedepan mencapai sesuatu. Benar salahnya hal tersebut, pendapat tersebut bisa dikatakan bahwa memang selama ini pendidikan menjadikan manusia sebagai subyek dan objek. Dalam sebuah ringkasan yang lain tentang pendidikan, bahwa pendidikan adalah sebuah proses aktivitas dari manusia untuk manusia. Dalam arti ini manusia dapat memahami ruang dan waktu sehingga memiliki suatu arti yang sebanding, dengan segala keadaannya, manusia memiliki ketertarikan bahwa mereka mempunyai rasa keinginan yang tinggi terhadap suatu ilmu dan bisa mengutarakannya, serta lebih condong kepada keinginan pembelajaran. Berdasarkan temuan penelitian yang telah dipaparkan, dapat dikatakan bahwa siswa dengan latar belakang pendidikan umum memiliki perilaku moral yang lebih tinggi daripada siswa dengan latar belakang pendidikan agama, dan terdapat perbedaan perilaku moral yang signifikan tetapi tidak ada perbedaan religiusitas antar siswa. siswa dengan latar belakang pendidikan umum dan siswa dengan latar belakang pendidikan agama.Pendidikan mencakup semua kegiatan dan perilaku yang membantu pengembangan bakat murid di semua bidang otak, sosial, dan moral. Untuk alasan ini, pendidikan memiliki dua fungsi: sosialisasi dan seleksi. Namun, itu menekankan fungsi sosialisasi seperti moral, kognisi, dan keterampilan motorik. Pendidikan merupakan komponen terpenting dari ketiga komponen tersebut karena kebulatan nilai merupakan faktor yang disarankan untuk pembentukan dan pemeliharaan integrasi sosial. Nilai sosial adalah sesuatu yang penting (berguna/bermanfaat) yang terkait dengan hubungan manusia yang menekankan sisi mulia umat manusia dan menunjukkan kebiasaan dasar pengorbanan diri. Berdasarkan temuan penelitian dan pembahasan, dapat dikemukakan beberapa rekomendasi sebagai tindak lanjut dari penelitian ini: (1) Pihak sekolah hendaknya selalu meningkatkan pembinaan akhlak bagi siswa agar perilaku moral siswa di sekolah dapat tertangani secara efektif. Pendidikan akhlak harus ditingkatkan dan dikembangkan di sekolah berlatar belakang agama (MTs) untuk meningkatkan perilaku moral siswa yang cenderung lebih rendah dari siswa berlatar belakang umum (SMP), dan (2) Pendidikan agama harus selalu dilaksanakan secara intensif. baik di sekolah yang berlatar belakang pendidikan umum maupun agama.

References

Adiwikarta, S. (1988). Sosiologi Pendidikan. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Allen, D.E. (1980). Social Psychology as A Social Process. California: Wodworten Publishing Company.

Ancok, D & Suroso, N.S. (1994). Psikologi Islami. Jakarta: Pustaka Pelajar.

Atkinson, R.L., Richard C.A., & Ernest, R.H. (1996). Pengantar Psikologi, Terjemahan: Nurjannah Taufiq dan Agus Dharma. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Budiningsih, C.A. (2004). Pembelajaran Moral: Berpijak pada Karakteristik Siswa dan Budayanya. Jakarta: Rineka Cipta.

Coles, R. (2000). Menumbuhkan Kecer? dasan Moral pada Anak. Alih Bahasa: T Hermaya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Daradjat, Z. (1997). Peranan Agama dalam Kesehatan Mental. Jakarta: CV Haji Masagung.

Departemen Agama RI. (2004). Pedoman Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum. Jakarta: Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam. Direktorat Madrasah dan Pendi? dikan Agama Islam pada Sekolah Umum.

Dewantara, K. H. (1997). Pendidikan Nasional. Jakarta : Gunung Agung.

Diskusi Ahli. (1998). Diskusi Reformasi Pendidikan. Bandung : Mimbar Pendidikan IKIP Bandung.

Djahiri, K. (1980 ). Strategi Pengajaran Afektif-Nilai-Moral VCT dan Games dalan VCT. Bandung : PMPKM IKIP Bandung.

Furhmann, B.S. (1990). Adolescence. London: Scott, Foreman and Company.

Heawood, G.L. (1939). Religion in School: A Study in Method and Outlook. London: Student Christian Movement Press.

Hood, R.W. (1996). The Psychology of Religion: an Empirical Approach. New York: The Guilford Press.

Hurlock, E.B. (1990). Perkembangan Anak. Alih Bahasa: Meitasari Tjandrasa dan Muslih Zarkasi. Jakarta: Erlangga.

Jockson, P.W. (1998). Date The Moral life Of School. San Francisco: Jossey?Bass Publishers.

King. P.M, & Ames. L.F. (2004). Religion as a Resources for Positive Youth Development: Religion, Social Capital, and Moral Outcomes. Developmental Psychology, 40, 703? 713.

Kochanska, G. (2002). Committed Compliance, Moral Self, and Internalization: A Mediational Model. Developmental Psychology, 38, 339?351.

Kohlberg, L. (1981). The Philosophy of Moral Development. San Fransisco: Harper and Row.

Manan, A. (1995). Pendidikan Nilai, Konsep dan Moral. Malang : IKIP Malang.

Nawawi, H. (1993). Pendidikan dalam Islam. Surabaya: Penerbit Al Ikhlas.

Piaget, J. (1976). Psychology and Education. London: Hadder and Staunghton.

Phenix Philip H. (1964) Realms of Meaning. New York San Francisco Toronto London: McGraw-Hill Book Company.

Rakhmat, J. (2003). Psikologi Agama: Sebuah Pengantar. Bandung: Mizan.

Ristekdikti. (2017). Memandang Revolusi Industri dan Dialog Pendidikan Karakter Di Perguruan Tinggi Indonesia. Direktorat Pembelajaran Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi: Jakarta.

Rogers, D. (1977). The Psychology of Adolescence. Englewood Cliff, New Jersey: Prentice Hall.

Sardi, M. (1985). Pendidikan Manusia. Bandung : Alumni.

Sauri. (2006). Pendidikan berbahasa santun. Bandung: Genesindo.

Sulaeman, M. I. (1985). Suatu Upaya Pendekatan Terhadap Situasi Kehidupan Pendidikan dalam Keluarga dan Sekolah. Disertasi PPS IKIP Bandung : tidak diterbitkan.

Suriasumantri, J. S. (1987). Pembangunan Sosial Budaya Secara Terpadu. Dalam Soedjatmiko, et al. (1987). Masalah Sosial Tahun 2000 ; Sebuah Bunga Rampai Yogyakarta ; Tiara Wacana.

Suseno, F. M. (1987). Etika Dasar, Masalah-Masalah Pokok Filsafat Moral. Jogyakarta : Kanisius.

Usa, M. (1991). Pendidikan Islam di Indonesia: antara Cita dan Fakta. Yogyakarta: PT Tiara Wacana.

Downloads

Published

2023-08-10