Pengembangan Program Bimbingan dan Konseling Berbasis Kearifan Lokal untuk Siswa di Wilayah Terpencil

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menganalisis program bimbingan dan konseling berbasis kearifan lokal di daerah terpencil, serta untuk mengevaluasi dampaknya terhadap perkembangan siswa, terutama dalam menghadapi tantangan akademik, sosial, dan emosional. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dengan mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal yang relevan, seperti gotong royong, musyawarah, dan kepedulian terhadap lingkungan, sebagai bagian dari pembentukan karakter siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode kajian pustaka (literature review), yang mengumpulkan dan menganalisis literatur terkait bimbingan dan konseling, kearifan lokal, serta pendidikan di wilayah terpencil. Data yang dikumpulkan berasal dari artikel jurnal ilmiah, buku, laporan penelitian, dan dokumen kebijakan pendidikan yang relevan, yang kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis isi untuk menyusun kerangka konseptual pengembangan program. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program bimbingan dan konseling berbasis kearifan lokal memiliki dampak signifikan dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap nilai-nilai budaya lokal dan keterampilan sosial mereka. Selain itu, para guru bimbingan konseling melaporkan peningkatan efektivitas layanan setelah penerapan program ini. Meskipun demikian, tantangan seperti keterbatasan sumber daya dan pelatihan bagi konselor masih perlu diatasi. Oleh karena itu, dukungan lebih lanjut dari pemerintah dan lembaga pendidikan sangat penting untuk memastikan keberlanjutan program ini. Secara keseluruhan, penelitian ini mengonfirmasi bahwa integrasi kearifan lokal dalam bimbingan dan konseling dapat meningkatkan kesejahteraan siswa, memperkuat identitas budaya mereka, dan mempererat hubungan sosial dalam komunitas, sehingga memberikan kontribusi pada pendidikan yang lebih relevan, berbasis budaya, dan berkelanjutan di daerah terpencil